13 Tahun Jalan Kp.Sukajadi Terlupakan, Warga: Pemerintah Tutup Mata?
- account_circle Aps
- calendar_month Sel, 30 Sep 2025
- visibility 69
- comment 0 komentar

Rancabungur, Bicarakata.com -Lebih dari tiga belas tahun warga Kampung Sukajadi, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, menanti janji pembangunan yang tak kunjung tiba. Jalan utama mereka, yang seharusnya menjadi urat nadi pergerakan ekonomi dan sosial warga, justru dibiarkan hancur, licin, dan membahayakan.
Ironis, ketika pajak tetap ditarik tanpa kompromi, tetapi hak dasar berupa infrastruktur jalan justru diabaikan. Inilah potret telanjang ketidakadilan.
Lebih memprihatinkan lagi, pemerintah desa dan kecamatan seolah tuli terhadap suara rakyat. Pengajuan RT dan RW berkali-kali hanya berakhir sebagai arsip dingin di meja birokrasi. Yang dibangun justru jalan-jalan lain yang minim manfaat. Sementara jalan yang setiap hari dilalui rakyat, dibiarkan bak kubangan kerbau.
Seorang warga mengaku, akibat terpeleset di jalan tersebut, tulang kakinya sampai retak dan harus menjalani perawatan serius.
“Iya, jalan di lingkungan kami memang sangat rusak dan licin, apalagi kalau musim hujan. Suami saya aja sering jatuh kalau bawa motor. Bukan cuma suami saya, warga lain juga sering jatuh, bahkan ada yang sampai retak tulang kakinya,” ungkap salah seorang warga.
Apakah pemerintah desa benar-benar tidak tahu? Atau justru sengaja menutup mata? Jika iya, ini bukan lagi kelalaian, melainkan pengkhianatan terhadap amanat rakyat.
Warga tidak meminta jalan tol, mereka hanya meminta jalan yang layak untuk berjalan kaki, mengantar anak sekolah, membawa hasil tani, atau sekadar pulang dengan selamat tanpa jatuh terpeleset.
“Menurut kami ini sangat tidak adil. Jalan di daerah lain sudah bagus, bahkan jalan ke kuburan saja bagus, tapi di lingkungan kami jalannya masih tanah licin berlumpur. Padahal kami juga bayar pajak. Jalan cor semen yang ada pun hasil dari iuran warga, bukan dari pemerintah,” keluh warga lainnya.
Sudah saatnya pemerintah berhenti bermain pencitraan dengan pembangunan di tempat-tempat yang “mudah difoto” demi kepentingan politik. Rakyat membutuhkan bukti nyata, bukan sekadar janji.
- Penulis: Aps
- Editor: SohibAp
Saat ini belum ada komentar